#Kaburaja: Antara Lari dari Masalah atau Cari Udara Segar?

|

Di media sosial, kita sering lihat hashtag #kaburaja dipakai untuk curhat, bercanda, atau bahkan protes. Tapi tahukah kamu, makna “kabur” ini beda antara generasi X (orangtua kita) dan generasi Z (anak muda sekarang)? Simak penjelasannya yang sederhana ini:

Generasi X (Lahir 1965-1980): Kabur = Cari Ketenangan
Orang generasi X biasanya sudah punya tanggung jawab keluarga atau kerja. Mereka tumbuh di zaman HP masih jadul, internet belum merajalela. Buat mereka, #kaburaja itu seperti:

  • “Pulang kantor, pengin diam di mobil sebelum masuk rumah buat refresh .”
  • “Liburan sehari ke pantai sendirian, tanpa WA, tanpa anak-istri.”
  • “Nggak lari dari masalah, cuma butuh jeda buat mikir jernih.”

Generasi Z (Lahir 1997-2020): Kabur = Ekspresi Kebebasan
Anak muda zaman sekarang tumbuh dengan medsos dan teknologi canggih. Buat mereka, #kaburaja bisa berarti:

  • “Nggak mau diatur-atur aturan kaku, misalnya: ‘Kenapa harus kuliah kalau bisa jadi konten kreator?’”
  • “Pengin jadi diri sendiri, walau orang bilang ‘Kok gaya rambutmu aneh?’”
  • “Curhat lewat meme atau video pendek: ‘Ini hidup gue, bukan hidup lo!’”

Kenapa Kita Harus Pahami?

  • Generasi X : Mereka butuh “ruang aman” untuk melepas penat, bukan menghindar.
  • Generasi Z : Mereka mencari identitas dan suara yang didengar, bukan sekadar cari perhatian.

Intinya :
#Kaburaja itu seperti tombol “pause” dalam hidup. Generasi X pakai buat istirahat, generasi Z pakai buat bicara. Daripada sibuk menghakimi, lebih baik kita saling mengerti. Toh, semua orang pasti pernah ingin kabur—entah dari bos, tugas, atau norma yang mengurung.

Jadi, kalau ada teman atau keluarga yang bilang “kabur aja ah”, coba tanya: “Kamu butuh apa sih sebenarnya?” Siapa tau, jawabannya cuma: “Aku cuma pengin didengar.” 😊

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *