Kohesi tim, yang merujuk pada kelekatan emosional, komitmen bersama, dan rasa memiliki yang mendalam di antara anggota, merupakan fondasi kritis dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan inovatif. Dalam dunia yang terus berubah, di mana tantangan kompleks mengharuskan kolaborasi intensif, tim yang solid tidak hanya mampu mencapai target dengan efisiensi tinggi tetapi juga menghasilkan terobosan kreatif yang sulit dicapai oleh individu yang bekerja sendirian. Berikut analisis berdasarkan teori sosial dan interdependensi, serta elemen kunci pembentuknya:
1. Identitas Sosial dan Norma Kelompok
John Turner dalam Teori Identitas Sosial mengatakan bahwa suatu Individu membentuk ikatan kuat ketika tim merefleksikan nilai-nilai pribadi. Norma dan ritual (misalnya, rapat rutin atau perayaan pencapaian) memperkuat identitas kolektif. Contoh: Netflix membangun budaya “kebebasan bertanggung jawab” melalui transparansi, sehingga karyawan merasa sebagai bagian integral dari visi perusahaan
2. Interdependensi Tugas
John Thibaut & Harold Kelley dalam Teori Interdependensi mengatakan Kohesi meningkat ketika tugas dirancang untuk memaksa suatu tugas kolaborasi. Struktur tugas reciprocal (saling ketergantungan) mendorong anggota saling mengandalkan, seperti dalam tim Google yang sukses karena keamanan psikologis—lingkungan di mana ide bebas diungkapkan tanpa takut dihakimi.
3. Keamanan Psikologis
Amy Edmondson: Keamanan psikologis adalah fondasi inovasi. Ketika pemimpin konsisten dan adil (seperti prinsip keadilan prosedural dari Jerald Greenberg), anggota tim lebih berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan.
4. Keanekaragaman dan Konflik Konstruktif
Teori Konflik (Morton Deutsch): Konflik yang dikelola dengan baik menjadi “api” penggerak kreativitas. Keragaman perspektif, seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika , mendorong inovasi selama ada kohesi dan kepercayaan.
5. Kepemimpinan Transformasional
James MacGregor Burns: Pemimpin yang inklusif dan visioner memperkuat kohesi dengan membangun tujuan bersama. Keadilan dalam distribusi peran dan penghargaan (Greenberg) mengurangi risiko alienasi anggota.
Kohesi tim adalah hasil dari identitas sosial, interdependensi tugas, keamanan psikologis, dan kepemimpinan adil. Seperti kata Bill Russell , legenda NBA: “The most important measure of how good a game I played is how much better I made my teammates play.” Kerja sama, bukan individualisme, yang mengantar tim pada keberhasilan berkelanjutan.
Leave a Reply